tapi disisi lain masih banyak hal yang menghimpit otakku untuk tidak
memikirkan "Jodoh" itu sendiri, dan meluangkannya untuk yang lain.
Tapi tetap saja aku perempuan dengan seribu angan-angan tentang “Jodoh”. Sedangkan aku tak tahu, bagaimana aku bisa menemukanmu? aku tak tahu dimana kita akan bertemu nanti? Lalu bagaimana aku bisa tahu kalau kamu itu “Jodoh”ku? Sedangkan aku pun tak mengerti bagaimana perasaan atau getar-getar itu menjadi pertanda akan dirimu? Jika semua masih ku rasa sama.
Jika aku diam, apa kamu akan mendekat? Jika aku mencari apa kamu juga akan mencari? Sedangkan dirimu itu datang tak tahu waktu, tempat, dan kondisi. Terlalu rumit dan panjang menjabarkanmu “Jodoh”.
Yang pasti ku tahu Jodohku tak akan tertukar. Dia tidak akan cepat-cepat datang menjemputku hingga membuatku gelisah. Dia juga tidak akan terlambat datang sampai membuatku cemas. Dia akan menjemputku saat tiba waktu raga dan jiwa kami siap. “entah itu kapan”
Tapi tetap saja aku perempuan dengan seribu angan-angan tentang “Jodoh”. Sedangkan aku tak tahu, bagaimana aku bisa menemukanmu? aku tak tahu dimana kita akan bertemu nanti? Lalu bagaimana aku bisa tahu kalau kamu itu “Jodoh”ku? Sedangkan aku pun tak mengerti bagaimana perasaan atau getar-getar itu menjadi pertanda akan dirimu? Jika semua masih ku rasa sama.
Jika aku diam, apa kamu akan mendekat? Jika aku mencari apa kamu juga akan mencari? Sedangkan dirimu itu datang tak tahu waktu, tempat, dan kondisi. Terlalu rumit dan panjang menjabarkanmu “Jodoh”.
Yang pasti ku tahu Jodohku tak akan tertukar. Dia tidak akan cepat-cepat datang menjemputku hingga membuatku gelisah. Dia juga tidak akan terlambat datang sampai membuatku cemas. Dia akan menjemputku saat tiba waktu raga dan jiwa kami siap. “entah itu kapan”