Sabtu, 01 Oktober 2011

jerapah n kudanil #cintaitu

Jerapah dan Kudanil
(Noviyanti;@Novi_griz)
Kata orang cinta itu unik ada manis , asam asin rame rasanya. Ada lagi yang bilang kalau cinta itu perasaan yang gak bisa dijelasin secara pengetahuan dan gak bisa dijabarin karena dia bukan ilmu aljabar. Ada juga sich yang bilang kalau cinta itu deritanya tiada akhir. Hmm. Cinta itu seperti jailangkung datang tak diundang pergi tak bilang-bilang. Suatu perasaan yang gak bisa dipegang, disentuh, diraba ataupun dilihat. Ada perumpamaan cinta itu seperti madu dan lebahnya. Lalu sebenarnya cinta itu apa sich? Kalau menurut aku cinta itu ribet. Kaya benang kusut
Cinta datang tanpa permisi, tiba-tiba hadir dalam hati bikin jantung kita jedag jedug, dada sesak, nafas penuh, hati gelisah gundah gulana  galau. Cinta ga bisa milih dia datang buat siapa saja dan kepada siapa saja, ga tahu waktu dan tempat. Tak heran bisa juga hadir ditengah persahabatan. Seperti kisah kudanil dan jerapah. Mungkin kisah cinta kudanil dan jerapah sukses besar di madagaskar, lalu bagaimana dengan dunia nyata?
“Entahlah, jalani saja dulu. Biar cinta itu tumbuh dan mengalir seperti air. Tuhan punya jalan ceritanya sendiri kok” Ujar kudanil.
That’s right. “jalani saja dulu. Aku menyukai kudanil karena dia apa adanya. Semua kejelekan akan tertutupi oleh cinta” tambah jerapah.
Wow. Amazing. Sampai sebegitunya kah cinta dalam hidup manusia? .Zaman sekarang banyak banget yang terlalu mendewakan cinta. Cinta Mati, Cinta Buta, Cinta Gila dan cinta cinta yang lain. Hidup tanpa cinta tu aneh, hampa. Terang, Tuhan saja Maha Cinta. Tapi cinta hadir bukan hanya dengan lawan jenis saja kan, mungkin kalau ga ada cinta, ga akan ada rasa kepedulian antar manusia, hewan, tumbuhan dan semua makhluk-Nya. Jadi ingat saat jerapah dan kudanil berantem gara-gara kecoa
Tanpa perasaan kudanil menginjak kecoa
“ihhhh  jangan di injek kasihan tau.” protes jerapah
“lah kenapa?lagian juga gue benci kecoa liat aja kakinya banyak bakteri ” kata kudanil
“Dia kan juga mahluk Tuhan, klo mau, cabut antenna aja dia suka manggil teman2 nya datang ”
“oh gitu ya?? Kaya tv aja ada antenanya” jawab kudanil cuek
Kudanil emang jail saat kudanil suka cabutin tunas kunyit juga, dan dia senang banget kalau bikin jerapah marah iseng aja dia main cabut mencabut
Saat ngobrol di teras depan .
“ihhhh …. jangan dicabutin, dia kan masih tunas” protes jerapah
“emang kenapa , gue suka nyabutin tunas taneman. Ditanam lagi juga tumbuh”
“ ya engga lah ngarang lo . Jangan dicabutin”
 kudanil mencabut tunas kunyit lagi, dengan spontan jerapah menarik tangan kudanil. “ ihhh  susah banget dikasih tau”
Kudanil hanya tertawa “ya uda deh gue tanam lagi”
“dasar  gendut” kata jerapah kesal
Tuhan memberikan cintaNya dengan berbagai cara dan berbagai perantara. Tapi kenapa kita jarang membalas cinta Tuhan, yang ada malah kita salah mengartikan cinta Tuhan. Dari kecil kita sudah mengerti dan mendapatkan cinta. Cinta dari orang tua, dari keluarga, dari sahabat, bahkan dari pasangan kita.
Lagi-lagi cinta disalah artikan oleh kaum remaja, dari umur belasan tahun sudah mengerti cinta “Cinta monyet” Kalau boleh tahu, emang apa hubunganya cinta sama monyet? Ada-ada saja. Hmm remaja sekarang salah besar mengartikan cinta. Pergaulan juga mempengaruhinya. Kebablasan lah, married by accident lah, bahkan BKKBN menyatakan kalau 50% remaja diberbagai kota di Indonesia sekarang pernah melakukan hubungan seks pranikah yang menyatakan bahwa itu bukti cinta. Padahal kalau boleh bilang cinta itu seharusnya menjaga kehormatannya bukan malah merenggutnya. Ciuman dengan bukan muhrimnya pun sudah menjadi kebiasaan, pacaran seperti itu seperti candu. Sekali pernah mencoba, semakin hari semakin ingin melakukan lebih dari itu. Oh My God. Tuhan tidak pernah mengajarkan hal itu kepada umatnya. Krisis keimanan, kurang perhatian dan kurang mengertinya rambu-rambu menjadikan mereka salah dalam memilih jalan. Astaghfirullah. Hmm. Ini sebenarnya lagi bahas apaan sich? Kenapa ngomongnya jadi ngelantur kemana-mana. Kan kita lagi mau bahas kisah cinta kudanil dan jerapah. Tapi tak apalah kita jalan-jalan dulu bentar.
Berawal dari persahabatan antara kudanil dan jerapah. Jerapah anak gereja yang taat ibadah. Dan kudanil seorang muslim yang juga beriman kuat. Persahabatan diantara mereka tak membedakan keyakinan, bahkan mereka menikmati perbedaan agama mereka menjadi sesuatu persahabatan yang berbeda. Bukan hanya beda keyakinan tapi juga sifat yang kontras, kudanil cewek yang tomboy, cuek, ceplas ceplos, dan galak. Sedangkan jerapah yang lembut, dan serba terbalik dari kudanil , jerapah suka bangun pagi sedangkan kudanil suka bangun siang, jerapah anaknya rajin klo kudanil malasnya minta ampun. Ya dulu memang mereka bersahabat. Mulai dari olahraga pagi bareng, curhat bareng, nangis bareng, jalan-jalan bareng, nganter kudanil beli hape baru, pinjam laptop, pernah ada kejadian lucu. Waktu itu nanas lagi murah-murahnya si kudanil lagi pengen makan nanas, dengan senang hati jerapah mengantarnya.
“bang nanasnya berapaan?” Tanya kudanil
“1500 neng” jawab penjual. “mas ceweknya ngidam ya?” Tanya penjual kejerapah.
kudanil kaget “bukan bang dia bukan pacar saya “ kata kudanil.
“ yey siapa juga yang mau jadi pacar lu gendut” kata jerapah
“lagian siapa juga yang mau sama lu krempeng” balas kudanil
“eh, kok jadi berantem. Jadi beli nanas g nich” tanya penjual nanas
 kudanil dan jerapah hanya diam.
Saat kudanil sakit, jerapahlah yang mengantarkan nya ke klinik, untungnya bukan klinik hewan. Entah sejak kapan cinta itu hadir dalam hati jerapah, dia hanya menyimpan perasaannya sendiri, tak ada keberanian dalam diri jerapah untuk mengungkapkan perasaannya itu, takut kudanil akan menjauh darinya, takut akan kudanil tak ingin bersahabat lagi dengannya. Tapi mungkin itu bisa juga terjadi.
Pertama kalinya kudanil nonton bareng dengan cowok, ya sama jerapah. Disinilah kudanil menyadari adanya getaran yang dia rasakan kembali setelah sekian tahun tak merasakannya jedag-jedug hatinya oleh cinta. Begitu sampai di bioskop tiket mereka ditahan petugas
“lu bener g sih, beli tiket? Jangan-jangan lu beli dicalo ya” Tanya kudanil ketus
Jerapah menjawab dengan lembut dan sabar “ga kok. beneran tadi siang aku beli tiketnya diloket”
“baru juga pertama kali nonton bareng lu, uda kaya gini. Hadeuch” kesal kudanil
“iya maaf”
“maaf mas silahkan masuk, tadi ada kesalan nomor tiket” kata petugas
Dalam bioskop yang gelap, hanya cahaya,dan screen play yang menerangi,  saat jerapah duduk mendekatkan dirinya pada kudanil ada sesuatu, seperti listrik yang menjalar dalam tubuh kudanil untungnya bukan kesetrum beneran, dan ketika jerapah mendekatkan wajahnya pada telinga kudanil, jantung kudanil berdegup tak menentu,”dag.dig.dug.dag.dig.dug” semakin dekat, dan semakin tak terkendali
“aku pengen pipis” bisik jerapah.
“ ya elah masa pipis ngomong ke gue , filmnya udah ½ jalan nih lagi seru - serunya” jawab kudanil sedikit terganggu.
“ya uda deh, ntar aja .”
“jangan ditahan ntar sakit lho, lu kan megang botol minum.  pipis aja disitu gak ada yang liat ko” saran kudanil, yang asal dan belum bisa mengendalikan jantungnya (haduch kenapa gue jadi deg-degan kaya gini) kesal kudanil dalam hati.
“ ngarang lo… sambil ketwa cekikikan ala jerapah “
Dan selama film berlangsung pun mereka berdua tidak pernah berhenti tertawa,dan paling berisik diantara orang- orang yang menonton.Sampai film selesai diputar pun kudanil masih belum bisa mengendalikan perasaanya, tak memperhatikan sekitarnya, masih focus pada hatinya. Sambil ditunggu angkot yang ngetem didepan gedung, diam-diam jerapah memperhatikan kudanil
“tumben hari ini lu kaya cewek”
“ya iyalah emang gue cewe” (yang masih mencoba terus mengendalikan hatinya)
“ eh lu anterin gue pulang ya “  udah malem nih sendirian gue takut. “ kata kudanil “
“ masa udah gede lu takut sih ,Ya udah gue anterin.lagian juga laptop ditinggal ditempatmu” sebenarnya jerapah ingin menggandeng kudanil, tapi Karena takut di galakin dia mengurungkan niatnya.
Setelah malam itu, ada sesuatu yang mengganjal dalam hati kudanil, ada perasaan yang tak dia mengerti, ada yang membuat dia tak bisa memejamkan mata. Ada kelinci yang loncat-loncat dalam hatinya, ada taman bunga yang berhektar-hektar luasnya. Kudanil terlalu sulit untuk jatuh cinta dan butuh waktu lama untuk melupakan seseorang yang pernah dicintainya. Kali ini dia merasakan cinta itu lagi dari jerapah. Berbagai saran dia minta dari sahabatnya sampai dia memberanikan diri untuk mengungkapkan bahwa dia jatuh cinta pada jerapah.
“Aku hanya ingin jujur pada diriku sendiri, aku ga berharap kita bisa pacaran. Yang perlu  kamu tahu bahwa aku memang jatuh cinta sama kamu”
“luar biasa. Kamu berani mengungkapkannya” jawab jerapah.
Seperti mempermainkan hati kudanil, jerapah memberikan jawaban-jawaban yang selalu membuat hati kudanil kecewa dan galau. Yang membuat hati kudanil sakit ketika jerapah lebih memilih untuk menjadi sahabat, namun dia selalu memberikan perhatian lebih, perhatian yang diberikan jerapah membuat kudanil bingung dan bertanya-tanya sebenarnya apa yang ada dalam pikirannya jerapah. Sekali lagi kudanil menanyakan hal yang sama
“Lalu bagaimana dengan dirimu”. Tanya kudanil
“Seharusnya tanpa aku harus mengatakannya, kamu sudah tau kalau aku suka sama kamu dari dulu. Itu kenapa aku mau nemenin kamu jalan-jalan, nganterin kamu ke klinik waktu kamu sakit” jawab jerapah.
Seperti mendapatkan balon yang jumlahnya ratusan, kudanil melayang bersama cintanya. Malam minggu malam pertama kencan dengan jerapah tepatnya tgl 27 Agustus ke monas, kudanil ingin memberikan yang terbaik dan ingin terlihat cantik dimata jerapah. Mencoba melakukan hal-hal yang tak biasanya dilakukan. Mencoba berdandan ala cewek, rambut digerai dan pake bando. Nunggu jerapah jemput sejam rasanya udah setahun. Malam itu terasa begitu singkat, kencan bukannya cari tempat yang romantis, eh, malah duduk didepannya pohon beringin kesannya horor banget , dan ngomongin bla…bla..n bla…. mana jerapah ngacak-ngacak rambut “orang mah pacaran rambutnya dibelai-belai. Ini rambut diacak-acak” kata kudanil dalam hati. kecewa malam itu tak ada yang special, tak ada kesan kudanil terlihat cantik dimata jerapah. Dan kudanil masih bertanya-tanya dalam hati “bener ga sich jerapah suka sama aku sejak dulu”
Kisah kasih mereka begitu singkat, hanya bertahan selama 1 minggu. ibarat tanah kuburan itu masih basah dan merah duh horor amat. Seminggu hati kudanil tak merasakan akan cinta jerapah sampai akhirnya jerapah memutuskan untuk menyudahi kisah ini karena perbedaan keyakinan yang tak mungkin bisa menyatukan mereka,
“jika kita terus bersama, aku takut cinta ini semakin dalam, dan ini semua akan membuat kita semakin sakit, lebih baik kita menjadi sahabat seperti dulu. meskipun aku mencintaimu, dan masih sangat mencintaimu” jelas jerapah. Jerapah tak pernah tahu bagaimana cara kudanil menyukainya, dan cara agar mendapat restu dari keluarga berpacaran dengan beda keyakinan, begitu sakit dengan keputusan ini. Tapi ini mungkin jalan terbaik.
“I want beside you, I want to be an angel for you, I want make you laugh, I want give may shoulder if you cry. That’s why I love you” and “jika aku tahu arti cinta itu apa? Itu karena dirimu” by : kudanil
Rasa sakit diantara mereka membuat kudanil merasa tak ingin mengenal jerapah. Begitu sakit rasanya. Tapi semakin kudanil mencoba membuang jauh jerapah dalam memory nya, semakin jerapah berlari-lari dalam benaknya. Sama halnya jerapah yang mencoba melupakan cinta itu pada kudanil, cinta itu tumbuh semakin besar, saling menyindir, sama-sama membohongi diri, sama-sama menyiksa diri untuk memendam rasa rindu yang menyayat kalbu. Sama-sama jaimnya selangit,sampai akhirnya mereka berdua memulai lagi dari awal, mencoba menjalin hubungan lebih baik. memulai jujur dengan diri sendiri, saling melepas kerinduan yang sempat tertahan oleh sakit.




Ini untukmu sahabatku, Kudanil dan Jerapah.
 “Jika memang cinta tak dapat menyatukan raga, tapi biarkan cinta menyatu dalam hati. Karena cinta tak harus saling memiliki. Benteng terlalu tinggi sulit untuk kugapai. Aku untuk kamu, kamu untuk aku. Namun semua apa mungkin Iman kita yang berbeda. Tuhan memang Satu, kita yang tak sama. Haruskah aku lantas pergi, meski cinta tak kan bisa pergi.”
Seiring waktu berlalu aku percaya Kudanil dan Jerapah akan menemukan cinta yang sebenarnya. Biarlah cinta itu mati dengan sendirinya, jangan pernah memaksa. Cobalah untuk membuka hati dan diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar